u Sumbu
hormone dan organ reproduksi pria bertanggung jawab untuk pembentukan dan
perkembangan saluran reproduksi , pematangan fertilitas saat pubertas, dan
menjaga kejantanan saat dewasa
u Empat
proses fisiologis:
- Pengembangan phenotip gender selama embryogenesis
- Pematangan seksual saat dewasa
- Fungsi endokrin testis , produksi testosteron
- Fungsi eksokrin testis, produksi sperma
u Terdapat
dua jenis hormone yang memediasi komunikasi pada sumbu reproduksi :
1. peptide
hormone peptide
berukuran kecil, berupa protein yang beraksi pada reseptor permukaan sel. Contoh, luteinizing
hormone (LH) dan follicle stimulating
hormone (FSH)
2. steroid
hormone steroid terbentuk dari kolesterol,
tidak disimpan di kelenjar sekresi. Contoh testosterone dan estradiol
u Pada
sumbu HPG, aktifitas umpan balik negative berfungsi menjaga keseimbangan
hormonal
Hipotalamus
u Hipotalamus
secara anatomi terhubung dengan kelenjar pituitary melalui system pembuluh
darah dan jaras saraf
u GnRH
merangsang sekresi LH dan FSH dari
anterior pituitary
u Karakteristik
GnRH bersifat musiman (lebih tinggi saat musim semi), sirkadian (menyebabakan
kadar testosterone pagi hari lebih tinggi) dan pulsatile (mencapai puncak
setiap 90-120menit)
Anterior Pituitary
u Terletak
di sella turcica dari tulang cranium, terbagi menjadi
1.
lobus posterior
menghasilkan
hormone oksitosin dan vasopressin, dirangsang oleh stimulus saraf
2.
lobus anterior/ adenohypophysis
Di
regulasi melalui system pembuluh darah dan tempat dari GnRH
u LH
dan FSHmerupakan hormone pituitary utama untuk fungsi regulasi testis
u Di
dalam testis, LH menstimulasi steroidogenesis dalam sel leydig dengan memicu
perubahan kolesterol menjadi pregnenolon dan testosterone
u FSH berikatan dengan sel sertoli dan membrane
spermatogonial di dalam testis dan menstimulasi pertumbuhan tubulus
seminiferous. FSH penting untuk spermatogenesis saat pubertas.
Testis
u Normal
produksi testosterone ialah 5g/hari dan sekresi terjadi sedikit, irregular dan
pulsatile (dalam 24 jam)
u Di
jaringan target, testosterone di metabolisme menjadi
1.
Dihydrotestosteron (DHT) melalui 5
alfa-reductase
2.
Estraiol melalui aksi aromatisasi
u Testis
memproduksi hormone inhibin, di stimulasi oleh FSH. Sebagai umpan balik
negative pituitary dan hipotalamus. dan activin, sebagai stimulus sekresi FSH
u Umpan
balik GnRH oleh testosterone melalui reseptor androgen yang terdapat di neuron
hipotalamus dan di pituitary
Perkembangan Sumbu HPG
u Penentuan jenis kelamin ditentukan secara
genetis pada manusia.
u Setelah
gonadal seks ditentukan, sel-sel Leydig membuat testosteron yang menginduksi
perkembangan genitalia interna
u DHT melakuan maskulinisasi untuk membentuk
alat kelamin eksterna
u Sel-sel Leydig juga mensintesis
insulin-like-3 untuk mempromosikan migrasi testis transabdominal ke dalam
skrotum
u Sel Sertoli mensintesis zat
mullerian-inhibiting yang mencegah saluran mullerian berkembang menjadi rahim
dan tuba follopi serta membuat sel-sel germinal tidak aktif di testis
u Setelah
penurunan steroid dari plasenta saat lahir, ada periode sekresi gonadotropin
tinggi pada neonatus. Selanjutnya,
sensitivitas sumbu gonadotropin meningkat, FSH dan LH sekresi jatuh ke
tingkat rendah merupakan karakteristik masa kanak-kanak.
u Pubertas
dimulai dengan adanya pulsating GnRH, sehingga gonadotropin meningkat ke
tingkat dewasa dan, selanjutnya, untuk memperbanyak hormon seks.
u Kapasitas
hipotalamus untuk menghasilkan GnRH muncul pada masa pubertas, biasanya dimulai
sekitar tahun ke-12.
u Penurunan
progresif testosteron dan produksi sperma terjadi sesuai dengan usia, sehingga
laki-laki dalam dekade-7 memiliki kadar testosteron plasma 35% lebih rendah
dari laki-laki muda
u Konsekuensi
dari hal ini adalah fenomena banyak disebut menopause laki-laki, laki-laki
klimakterik, andropause, atau, lebih tepat, kekurangan androgen parsial dalam
penuaan laki-laki (PADAM)
u Produksi
testosteron berkurang karena jumlah penurunan sel Leydig dan peningkatan
testosteron yang mengikat protein.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih masukannya